Warkop atau sebelumnya Warkop Prambors, juga kemudian dikenal sebagai
Trio DKI adalah grup lawak yang dibentuk oleh Nanu (nama asli Nanu
Mulyono),Rudy (Rudy Badil), Dono (Wahjoe Sardono), Kasino (Kasino
Hadiwibowo) dan Indro (Indrodjojo Kusumonegoro). Nanu, Rudy, Dono dan
Kasino adalah mahasiswa Universitas Indonesia (UI), Jakarta sedangkan
Indro kuliah di Universitas Pancasila Jakarta
tapi khalayak lebih mengenal Warkop hanya brenggota 3 orang, yaitu dono,
kasino, indro. Hal ini dikarenakan karna mereka bertigalah yang paling
aktif dan paling sering tampil dalam film-film warkop.Warkop sudah
mencetak puluhan judul film komedi yang laris dipasaran di jamanya,
bahkan di jaman sekarang, film-filmnya pun masih laku dan mempunyai
rating yang tinggi. Dari puluhan film warkop, ada 10 film yang dianggap
terbaik oleh para penggemarnya,
10. Pokoknya Beres (1983), Sutradara: Arizal
Us Us sebagai bapak kos membuat film yang seperti kliping adegan-adegan
ini jadi lebih terasa “rumahan”. Dono, Kasino, Indro, plus Eva Arnaz dan
Lidya Kandou yang nyaris selalu pakai short pant dan kaos ketat
sepanjang film hampir seperti keluarga di sini. Warkop menggambarkan
para perantau yang jadi pengangguran, dan disibukkan oleh salah paham
kecil dan kesialan-kesialan kecil di antara para penghuni kos sendiri.
9. CHIPS-Cara Hebat Ikut Penanggulangan Masalah Sosial (1983), Sutradara: Iksan Lahardi.
Diilhami film seri CHIPS yang dibintangi Eric Estrada, Warkop jadi
anggota polisi bermotor swasta pimpinan Oom Junet (Panji Anom) yang mata
keranjang. Selalu sial dalam tugas, para anggota CHIPS ala Warkop ini
juga jadi sindiran tentang budaya suap di kalangan aparat kepolisian
waktu itu. Lihat saja adegan Kasino memeras si Oom dengan kata
“Jangkrik, booos….!”
8. Manusia 6000000 Dollar (1981), Sutradara: Ali Shahab.
Saat mengejar copet, Dono ketabrak bemo, jadi manusia bionik. Diilhami
sukses film seri TV The Six Million Dollar Man tentang Steve Austin (Lee
Mayors). Dono harus menyelamatkan Eva Arnaz, dan melawan si gigi besi
Jack John –ini karakter yang diilhami salah satu musuh James Bond dalam
Moonraker. Adegan tak terlupakan: Kasino berburu copet, malah digebuki
di pasar disangka copet.
7. Sama Juga Bohong (1986), Sutradara: Chaerul Umam.
Skenario ditulis N. Riantiarno. Sutradara dan penulis skenario yang
biasa dengan film “nyeni” membuat film ini sangat unik dibanding
film-film Warkop lainnya. Dono dibantu Kasino-Indro membuat robot untuk
pertunjukan amal. Barangkali, ini salah satu dari sedikit sekali film
Indonesia yang menampilkan karakter robot. Film ini juga paling tak
mengeksploitasi keseksian perempuan.
6. Maju Kena Mundur Kena (1983), Sutradara: Arizal.
Film Warkop paling laris. Kasino jadi bos bengkel, dan Dono-Indro jadi
bawahannya. Kasino melarang anak buahnya naksir perempuan, tapi dia
sendiri terobsesi pada Marina (Eva Arnaz). Kemudian Marina satu kos
dengan mereka, tapi yang beruntung malah Dono yang diakui suami Marina
untuk menghindari dari perkimpoian paksa oleh kakek-neneknya. Film
diakhiri dengan Dono menyamar jadi pemain sepak bola wanita.
5. Setan Kredit (1982), Sutradara: Iksan Lahardi.
Dono Kasino Indro jadi tim pembantu orang-orang yang kesulitan, termasuk
mencari dan mencoba menyelamatkan seorang anak yang diculik. Sepertiga
terakhir film ini menjadi komedi-horor, dengan trik-trik kamera yang
lumayan. Gaya mereka menghadapi pocongkkkkkkkkkkkkkkkk mirip dengan
film-film vampir Hongkong yang populer pada 1990-an.
4. Mana Tahan (1979), Sutradara: Nawi Ismail.
Film paling “lurus” dari Warkop, juga adalah film pertama mereka. Citra
“anak kos” dalam film ini tetap lekat pada mereka sampai film terakhir
mereka pada 1994. Citra yang menggambarkan mereka sebagai sekawanan
pemuda kurang kerjaan dan terobsesi pada perempuan. Masih dengan “Warkop
keempat” yang asli: Nano.
3. Pintar-Pintar Bodoh (1980), Sutradara: Arizal.
Secara subjektif, inilah film Warkop terlucu menurut saya. Kritik
sosialnya suwir-suwir saja, tapi premis ceritanya sudah lucu: detektif
culun saling bersaing, dan semua kena nasib konyol. Momen paling ikonik:
Dono memarodikan gaya John Travolta di Saturday Night Live, dan Kasino
menyanyi “lagu kode”. Dibantu oleh Dorman Borisman, sebagai “Warkop
keempat”.
2. Dongkrak Antik (1982), Sutradara: Arizal.
Kali ini, “Warkop keempat” adalah Mat Solar, yang budek dan suka nyabut
bulu hidung. Mereka jadi pegawai hotel yang serbasalah. Dono pelupa,
Kasino pemarah, Indro gagap. Di ujung film, mereka tampil sebagai band
“Wah Gede Banget!”, yang memelesetkan lagu-lagu Beatles dan Rolling
Stone jadi lagu-lagu-lagu daerah.
1. Gengsi Dong (1980), Sutradara: Nawi Ismail.
Dono sebagai Slamet, Kasino sebagai Sanwani, Indro sebagai Paijo. Mereka
mahasiswa di kota Jakarta yang bersaing soal cewek dan gengsi. Slamet
yang paling kampungan, sebetulnya paling kaya. Sedang Sanwani yang suka
berganti-ganti mobil ternyata anak pemilik bengkel, dan mobil-mobil
Sanwani adalah mobil-mobil para pelanggan. Sindiran sosial yang
menghibur, tentang rapuhnya kebanggaan kelas sosial. Di film inilah
pula, Dono mulai terkenal dengan panggilan ”bemo”.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar